Senin, 28 Februari 2011

Fakta Tentang Berpelukan

Seberapa sering anda memeluk suami, pacar, adik atau sahabat anda?

Sering, jarang atau malah tidak pernah.
Hmmm, berpelukan itu ternyata penting lho.

Sebuah penelitian menunjukkan stres bisa berkurang hanya dengan berpelukan.

Masa sih ??

Virginia, seorang terapis keluarga pernah berkata :

"Untuk bertahan hidup, kita membutuhkan 4 pelukan sehari. Untuk kesehatan, kita butuh 8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu 12 pelukan perhari,"

Mungkin, Anda sedikit heran, benarkah pelukan memiliki kekuatan yang begitu hebat, hingga bisa membuat sehat, panjang umur, dan awet muda?

Berbagai penelitian menunjukkan terapi pelukan bisa menyembuhkan penyakit fisik dan psikis. Bisa mengatasi stres, depresi dan lain-lain.
Orang yang dipeluk, ataupun memeluk, merasakan adanya kekuatan cinta yang mengelilingi mereka.
Kekuatan ini yang membuat kekebalan tubuh kita semakin meningkat.

Pelukan Membawa Kedamaian

Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin , hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan cinta.
Hormon oxytocin ini membuat jantung dan pikiran sehat. Hormon oxytocin ini baru bisa keluar jika manusia memiliki kehidupan sehat & merasa damai dan tentram.
Terapi pelukan hampir sama dengan terapi jalan kaki. Terapi pelukan meningkatkan keseimbangan tubuh, kesehatan, dan mengurangi tingkat stres, khususnya para profesional muda yang bekerja di kota metropolitan.
Pelukan bukan berarti Anda harus mencari suami atau kekasih untuk melakukan hal ini. Pelukan dapat dilakukan pada siapa saja dengan penuh kasih dan damai.
Tentu saja pelukan ini bukan berkonotasi negatif apalagi mengikutsertakan gairah.
Pelukan ini juga bukan 'pelukan sosial', seperti berjabat tangan, mencium pipi kiri dan kanan, seperti yang dilakukan oleh budaya masyarakat beberapa negara pada saat pesta atau pertama kali bertemu.
Pelukan yang dimaksud adalah pelukan saling menyentuh, tubuh dengan tubuh saling mengikat dan menyentuh. Ketika saling berpelukan, akan terasa perasaan nyaman dan damai.

Di Indonesia juga beberapa negara lainnya berpelukan hanya dilakukan pada pasangan suami istri, saudara, orang tua ke anaknya.
Di Amerika sebuah lembaga ada yang mengkoordinir untuk mengadakan Free Hug di jalanan.
Jangan kaget jika suatu hari, saat Anda berkunjung ke Amerika dan Eropa, melihat beberapa orang dengan papan besar di dada, bertuliskan Free Hug.
Mereka adalah para relawan yang memberikan terapi pelukan pada setiap orang yang membutuhkan.

Pelukan Membuat Anak Tumbuh Sehat

Menurut Dr. Bhagat seorang doktor yang meneliti pengaruh pelukan di India, jabat tangan dan menyentuh pipi dengan pipi sangat bermanfaat. Ada rasa kehangatan ketika kita saling berjabat tangan. Namun bila dilakukan lebih dari itu, yaitu dengan pelukan erat, tentu lebih bermanfaat,dan unsur terapinya lebih tinggi.

Diharapkan masyarakat mengerti akan manfaat sentuhan dan pelukan. Sehingga pasangan suami istri, semakin sering berpelukan dan bersentuhan.
Juga makin sering memeluk anak-anaknya.

Seluruh bagian di kulit kita memiliki organ perasa.
Dari ujung kaki hingga kepala adalah area yang sensitif bila disentuh. Bahkan ketika bayi masih di dalam kandungan walau dilindungi air ketuban, ia sangat menyukai sentuhan kasih sayang dari ke dua orang tuanya.
Jika sering disentuh, bayi dalam kandungan akan tumbuh menjadi bayi yang sehat dengan pertumbuhan yang bagus.
Selain itu secara psikis bayi akan tumbuh menjadi seorang yang penyayang.
Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh orang tuanya juga akan tumbuh menjadi anak yang sehat.
Mereka akan merasa nyaman dan memiliki kepercayaan diri. Pertumbuhan dan kesehatan pun lebih bagus dibanding dengan anak-anak yang jarang disentuh, dibelai dan dipeluk.

Pada orang tua pun, sentuhan dan pelukan sangat berarti.
Apalagi pada saat kehilangan seseorang, depresi, stres.. Dengan berpelukan, orang dewasa merasa ada orang yang memperhatikan, ada orang yang mencintainya, membutuhkannya.
Seluruh kulit kita, sangat peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan hangat dan erat.

Transformasi Rasa Nyaman

Seorang master reiki di Mumbai , India , berkata," pelukan adalah salah satu alat untuk bertransformasi.
Dengan pelukan satu pribadi dengan pribadi lain semakin dekat.

Jika hubungan Anda dengan orang lain renggang. Salah satu cara agar hubungan itu menghangat dengan memeluknya.
Jika rumah tangga Anda diambang kehancuran, cobalah memeluk pasangan Anda 20 kali sehari.
Saya yakin Anda berdua tak akan bercerai. Selain itu, hidup Anda berdua akan lebih bahagia, sehat, dan awet muda. Serta Anda akan terhindar dari stress dan depresi."

Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas, Amerika Serikat telah melakukan riset dengan beberapa ratus orang.
Hasilnya, mereka yang berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, awet muda, tidur lebih nyenyak, lebih sehat.
Jika Bayi atau anak-anak rewel atau sakit. Jangan biarkan mereka sendirian.
Peluklah. Dengan memeluk, mereka akan merasa nyaman. Sehingga kekebalan tubuhnya lebih baik, dan kesehatan mereka pun akan jauh lebih baik.
Anda sebagai orang tua pun mendapatkan efek baik dari terapi pelukan ini.
Anda akan jauh lebih sehat, muda, terbebas dari depresi.

Pelukan dapat menyembuhkan sakit fisik dan psikis.

Sentuhan yang dihasilkan dari pelukan membantu mengurangi rasa sakit. Beberapa penyakit parah sering kali membuat penderitanya merasa frustasi, marah, tak mungkin penyakitnya bisa disembuhkan.
Dengan pelukan, pasien yang prustasi ini merasa nyaman. Pelukan memberikan energi positif pada emosi pasien. Sehingga mengubah emosi negatifnya menjadi emosi positif.
Apalagi bila pasien mendapatkan pelukan dari orang yang dicintainya. Bukankah cinta itu adalah kekuatan yang maha dahsyat, dan pelukan adalah salah satu cara untuk menyatakan cinta, atau suatu bentuk cinta.


Berdasarkan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh jurnal Psychosomatic Medicine, pelukan hangat dapat melepaskan oxytocin, hormon yang berhubungan dengan perasaan cinta dan kedamaian.
Hormon tersebut akan menekan hormon penyebab stres yang awalnya mendekam di tubuh.

Untuk melakukan penelitian ini, Dr Karen Grewen, peneliti asal Universitas North Carolina mengumpulkan 38 pasangan dalam satu tempat. Ke-38 pasangan tersebut diminta untuk membicarakan hal-hal bahagia yang pernah mereka alami. Mereka juga diminta untuk menonton sebuah film romantis selama lima menit kemudian berpelukan selama 20 detik. Sebelum semua kegiatan di atas dilakukan, Dr Karen dibantu rekan-rekannya melakukan pengukuran terhadap tekanan darah, tingkat stres dan jumlah hormon oxytocin.
Hasilnya, tingkat stres semua orang yang diteliti berkurang. Hormon penyebab stres, cortisol dan norepinephrine, menurun jumlahnya karena tergantikan oleh hormon oxytocin.
Dan hasil akhirnya bisa memberikan kontribusi untuk kesehatan jantung anda. Penelitian tersebut juga menunjukan wanita lebih responsif untuk memeluk pasangannya.
Menurut Dr Karen, hal itu terjadi karena oxytocin lebih memiliki hubungan dekat dengan hormon estrogen yang diproduksi wanita.
Dalam kehidupan nyata hormon oxytocin ini bisa tercipta di sebuah perkimpoian yang sehat. Artinya pernikahan tersebut bukanlah pernikahan yang sering diwarnai percekcokan bahkan kekerasan.
"Tidak semua orang memiliki pernikahan yang membahagiakan. Tapi kualitas dari hubungan pernikahan itu bisa menjadi tolak ukur kesehatan seseorang," urai Grewen, Seorang ahli jantung yang berasal dari American Heart Association, Dr. Nieca Goldberg menambahkan penjelasan Grewen di atas.
"Inti dari penelitian ini adalah untuk menunjukan bahwa dukungan secara emosional dan psikologis bisa berpengaruh pada kesehatan jantung dan pikiran," jelasnya.
"Wanita yang tidak bahagia dalam pernikahannya, memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk terkena serangan jantung. Kurangnya dukungan terhadap mereka berdampak negatif untuk kesehatan," tambah Goldberg lagi.
Dari hasil penelitian Dr Karren kita juga jadi tahu berteman dengan orang yang memiliki jenis kelamin sama bisa mengurangi tingkat stres pikiran. "Teman, hewan peliharaan bisa meningkatkan jumlah hormon oxytocin dan ini tentu suatu hal yang positif," imbuhnya.

So, pelukan nggak selalu harus didapat dari pasangan. Buat anda yang jomblo alias single, pelukan dengan teman atau kucing kesayangan juga bisa mengurangi stres..

Selamat berpelukan.....

Tidak ada komentar: